Beberapa bulan yang lalu aku habis baca buku Psikologi Uang karya Morgan Housel. Sebenerya, judul  aslinya itu Psychology of Money. Tapi kalau saya lebih seneng bilang nya filosofi uang. Di buku ini, uang memang ditinjau dari sisi psikologi. Tapi setelah saya baca, menurut saya buku ini malah filosif banget, dan sangat bisa diterapkan.

Di awal buku, diceritain nih kalau ada satu orang yang hidupnya sederhana banget, cuma sebagai montir. Tapi begitu dia meninggal malah bikin geger, perkara dia memberikan warisan kepada Yayasan dalam jumlah yang sangat bangat. Kalau dirupiahin, mungkin ratusan juta. Di sisi lain, gak lama waktu berselang, ada orang kaya, yang akhirnya bangkrut dan akhirnya gak punya apa-apa. Kok bisa? Mestinya udah ketebak, intinya gimana mereka mengelola uang. Cerita dua orang tadi itu kisah nyata di Amerika Serikat loh...

Jadi, apa sebenernya yang harus kita perbuang sama barang yang namanya duit ini? Boleh gak kita menikmati duit yang kita hasilkan? Kan gak salah juga kalau kita punya duit banyak, lalu kita beli barang-barang yang kita suka. Yup, tidak salah, tapi kita harus bijak dalam atur duit.

Intinya, seberapa pun duit yang kita dapatkan, kita harus sisihkan untuk keadaan darurat, karena memang tidak ada seorang pun yang tahu kapan keadaan darurat itu akan datang. Intinya lagi, ketika keadaan darurat itu datang, jangan sampai mengganggu hidup kita. Contoh sederhana, misal kita kerja, lalu tetiba kita kena PHK. Jangan sampai gara-gara kita gak kerja, lalu hidup kita berantakan. Kita gadai ini itu, pinjem sana sini, sampai kelilit pinjol dan dikejar debt collector.

Ngomong nya gampang. Ngelakuinnya? Sebenernya juga gampang; kalau mau. Gimana caranya? Selalu sisihkan uang yang kita dapat untuk tabungan keadaan darurat. Dan tabungan ini jangan diutak-atik, kecuali keadaan darurat itu datang. Sarannya, ditabung sampai cukup untuk hidup selama 6 bulan. Lebih lama lebih baik. Misal, untuk 1 tahun. Berapa banyak yang harus disisihkan? Setidaknya 10% dari penghasilan sudah cukup. Jadi, kalau misal dapet duit bulanan sebesar UMR Jakarta yang dikisaran 5 jt, paling enggak ya nabung 500rb sebulan lah. Nabung itu jangan sisanya. Tapi diawal. Kalau tunggu sisa, percaya deh, jarang banget akan ketemu sisanya.

Kalau punya hutang, beresin dulu hutangnya dan jangan buka hutang baru lagi. Inget, harga diri. Berhutang itu sama aja dengan merendahkan harga diri. Apalagi kalau sampai pinjem uang ke teman. Pantang deh. Untuk urusan hutang ini, nanti kita bahas lebih dalem di tulisan lain.

Jadi, intinya, bukan seberapa banyak uang yang kita hasilkan, tapi seberapa banyak uang yang bisa kita simpan untuk cadangan kalau keadaan yang tidak kita inginkan datang. Keadaan tidak diinginkan ini macam-macam. Misal PHK, pasangan sakit, anak sakit, ortu meninggal, dst. Intinya, apa yang tidak bisa kita prediksi, itu masuk keadaan darurat.

Yuk, banyak-banyak nabung, biar gak jatuh miskin.